首页> 外文OA文献 >Analisis Framing Pemberitaan Mengenai Ujian Nasional 2013 di Harian Kompas
【2h】

Analisis Framing Pemberitaan Mengenai Ujian Nasional 2013 di Harian Kompas

机译:罗盘日2013年全国考试框架分析报告

摘要

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENGENAIUJIAN NASIONAL 2013 DI HARIAN KOMPASRani Rakhmaputri WirantoD2C009095Jurusan Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu PolitikUniversitas Diponegoro SemarangABSTRACTNational test is held as a way to syncronise education level throughout Indonesia. Nevertheless it isalways be a controversy that never end on each year. Many said this year is the worst national testbecause the test itself didn\u27t held at same time. This problem had rose many opinion about the importanceof national test.Kompas used this as headline. Every media has unique characteristic that differensiate between oneand another. this characteristic made every newspaper has different ways to write the news. Kompaschose to focus the news on people opinion about the national test.This research used descriptive methos with framin analysis method which is developed by RobertN Entman. The purpose of this study is to analyse the way Kompas wrire the news and to understand thebackground why Kompas write the news as the way it was.This research indicate that Kompas was focused to the effect of the delay of national test. It can beseen with impact framing that Kompas used and used human interest and information frame to makeanalysis.Kompas tried to picture about the mess of management of education in Indonesia as the caused ofthe national test delay. Every problem that happened in each national test only indicate that ministry ofeducation cannot do their job professionally.Kompas also showed the effect of national test delay on students. Every student that happened thenational test delay has their psychological taken the toll. Every stakeholder must realized that everyproblem happened in national test caused stress to students. Kompas used this method as their vision“amanat hati nurani rakyat”.Key word: national test, Kompas, framingABSTRAKSIIdealita ujian nasional dilaksanakan untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan diwilayah Indonesia. Akan tetapi, pelaksanaan ujian nasional sendiri, selalu menuai kontroversi dari tahunke tahun. Pada tahun ini,ujian nasional dianggap sebagai ujian nasional terburuk dikarenakan tidakserempaknya pelaksanaan ujian nasional di beberapa wilayah Indonesia. Hal ini tentu saja menjadi beritautama di berbagai media massa dan membuat berbagai opini publik bermunculan mengenai fungsi ujiannasional itu sendiri, terkait masih penting atau tidaknya diadakan ujian nasional pada tahun depan.Kompas, sebagai koran nasional, tentu saja tidak melewatkan berita ini untuk ditampilkan sebagaiheadline news. Institusi media massa memiliki karakteristik atau kepribadian, begitu juga dengan harianKompas. Karakteristik inilah yang mendorong setiap institusi media massa melahirkan kebijakan redaksiyang berbeda. Pemberitaan mengenai ujian nasional di koran Kompas memberikan gambaran tersendirimengenai ujian nasional di Indonesia. Bagaimana ujian nasional diberitakan, nantinya akanmempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap ujian nasional itu sendiri.Tipe penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode análisis framing yangdikembangkan oleh Robert N. Entman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembingkaian harianKompas tentang pemberitaan mengenai pelaksanaan ujian nasional 2013 dan juga memahami latarbelakang pembingkaian tersebut.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kompas membuat penonjolan terhadap dampakdampakyang terjadi akibat penundaan ujian nasional. Hal ini terlihat dari digunakannya dominasi polabingkai Impact, yang lebih ditonjolkan dalam headline. Selain itu, dalam pemberitannya mengenai ujiannasional, Kompas juga menggunakan pola bingkai Human Interest dan Information.Kompas mencoba membentuk kontruksi bahwa penundaan ujian nasional yang terjadi,menunjukkan bahwa sebenarnya manajemen pendidikan di Indonesia masih buruk. Dengan berbagaipermasalahan yang terjadi dalam ujian nasional yang merupakan agenda nasional tahunan yangdiselenggarakan oleh pemerintah, mencerminkan juga bahwa kinerja Kemdikbud tidak profesional.Dalam pemberitaannya, Kompas juga tidak hanya menampilkan mengenai kekacauan yang terjadipada ujian nasional, tetapi juga menampilkan dampak dampak psikologis pada siswa yang mengalamipenundaan ujian nasional. Ditampilkan bahwa seolah-olah siswa menjadi korban terus menerus sehinggapemerintah dinilai perlu mengambil langkah tegas untuk mengevaluasi UN. Hal tersebut juga terkaitdengan visi humanisme transendentalnya yang mengutamankan humanitas dan “Amanat Hati NuraniRakyat” sehingga Kompas mengemban tugas mulia untuk menyampaikan apa yang dirasakan olehmasyarakat.Key words : ujian nasional, koran Kompas, pola bingkai1. PendahuluanUjian nasional yang diadakan setiap tahun, baik di tingkat SD, SLTP, maupun SLTA bertujuanuntuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Selama inikualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia tidak sama. Kualitas pendidikan di pulau Jawatidak sama dengan kualitas pendidikan di pulau Papua. Dengan dilaksanakannya ujian nasional,diharapkan dapat diketahui kualitas pendidikan di masing-masing daerah, sehingga pemerintahbisa mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan antara daerah satu dengan daerah lainnya.Namun dalam Kenyataannya ujian nasional yang dimaksudkan untuk mencapai standarkemampuan siswa, justru memunculkan berbagai persoalan.Dari tahun ke tahun UN (Ujian Nasional) selalu menuai banyak kontroversi. Banyakpihak-pihak yang merasa bahwa ujian nasional tidak perlu dilaksanakan dengan berbagai alasan.Masalah Ujian Nasional (UN) tiap tahun selalu ramai dibicarakan, mulai dari persiapan siswadengan berbagai bimbingan belajar, orang tua dengan menyiapkan materi untuk mendukung paraputranya, pihak sekolah dengan berbagai penganyaan dan uji coba UN, pemerintah denganmemberikan materi pokok UN, masyarakat dengan katentuan / syarat pelulusan yang sangatmemberatkan. Selain kebocoran soal, penyelenggaraan UN juga ditandai dengan adanyapecontekan massal yang sangat tidak etis dalam dunia pendidikan, apalagi menyangkut pesertadidik yang masih anak-anak.Belum selesai dengan itu semua, persoalan baru muncul ketika Kemendikbud melakukansuatu terobosan untuk memerangi kecurangan UN dengan menciptakan set soal sebanyak pesertadi ruang ujian. Terdapat 20 set soal yang berbeda dengan tingkat kesulitan yang sama, sehinggapara siswa tidak dapat melakukan kecurangan karena setiap siswa mengerjakan soal yangberbeda. Namun ternyata terobosan ini menyebabkan permasalahan baru, ketika Perusahaanpercetakan tidak bisa mendistribusikan soal UN dengan tepat waktu. Pelaksanaan UN 2013 padajenjang SMA/SMK/MA/SMALB yang direncanakan diadakan secara serentak di Indonesia padatanggal 15 April mengalami kekacauan dikarenakan terlambatnya distribusi soal di 11 provinsi diIndonesia. Pengumuman penundaan ini pun baru diberitahukan sehari sebelum pelaksanaan UNyaitu pada tanggal 14 April. UN baru akan dilaksanakan di 11 provinsi yang mengalamiketerlambatan pada tanggal 18, 19, 22 dan 23 April. Hal ini tentu saja mengundang berbagaikomentar dari berbagai pihak, apalagi ini merupakan kejadian pertama dalam penyelenggaraanUN di Indonesia.Tidak hanya permasalahan mengenai keterlambatan soal saja yang mewarnai UN kali ini.Pelaksanaan UN 2013 tingkat SMA/SMK/MA/SMALB di sejumlah daerah juga mengalamikekacauan. Berbagai kesalahan teknis terjadi, sehingga menyebabkan berbagai persoalan. Mulaidari rendahnya kualitas lembar jawaban UN, tertukarnya paket-paket soal, kurangnya naskahsoal dan lembar jawaban UN, hingga indikasi kecurangan yang mulai dlaporkan ke poskopengaduan UN ataupun yang diungkapkan melalui media sosial. Kondisi tersebut seolahmenyempurnakan amburadulnya pelaksanaan UN pada tahun ini. Oleh sebab itu, tidak heran jikamedia menjadikan berita ini sebagai berita utama (headline).Ketika pengumuman pengunduran UN pada tingkat SMA ini diumumkan, semua medialangsung meliput berita ini dan menjadikannya sebagai headline news. Media massa merupakansarana penyampaian komunikasi dan informasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas.Selain itu media massa bukan hanya memberikan informasi dan hiburan, tetapi juga memberikanpengetahuan kepada khalayak sehingga proses berfikir dan menganalisis sesuatu berkembangdan pada akhirnya membawa pada suatu kerangka berpikir sosial bagi terbentuknya sebuahkebijakan publik yang merupakan implikasi dari proses yang dilakukan elemen-elemen tersebut.Hal ini merupakan bagian bagaimana media merekontruksi realitas sosial di masyarakat.(Tamburaka, 2012 : 84)Dalam kurun waktu selama kurang lebih sebulan, yaitu dari tanggal 13 April hingga 15Mei, pemberitaan mengenai ujian nasional dibahas dalam ketiga surat kabar yakni Kompas,Suara Merdeka, dan juga Kedaulatan Rakyat. Untuk lebih jelas melihat ragam berita yangdihadirkan oleh Kompas, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat mengenai ujian nasional edisi 13April sampai 15 Mei 2013, disajikan dalam tabel berikut :Tabel 1.1Perbandingan jumlah ragam berita dalam surat kabar Suara Merdeka, Kompas,dan Kedaulatan Rakyat edisi 13 April – 15 Mei 2013.Ragam Berita MediaSuara Merdeka Kompas Kedaulatan RakyatHeadline 7 judul 10 judul 7 judulArtikel 23 judul 24 judul 24 judulOpini 5 judul 8 judul 6 judulJumlah 35 judul 43 judul 37 judulPada pemberitaannya, Kompas selama ini mencoba menempatkan dirinya sebagai korannasional yang obyektif dan independen sehingga cenderung hati-hati dalam memberitakan suatuperistiwa. Institusi media massa memiliki karakteristik atau kepribadian, begitu juga denganharian Kompas. Karakteristik inilah yang mendorong setiap institusi media massa melahirkankebijakan redaksi yang berbeda. Pemberitaan mengenai ujian nasional di koran Kompasmemberikan gambaran tersendiri mengenai ujian nasional di Indonesia. Bagaimana ujiannasional diberitakan, nantinya akan mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap ujiannasional itu sendiri.2. Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dimana peneliti akanmenggambarkan bingkai pemberitaan yang dilakukan oleh harian Kompas terkait denganpemberitaan ujian nasional dengan menggunakan metode analisis framing. Analisis framingmencoba menangkap bentuk pemberitaan dalam kaitannya dengan bagaimana orientasi sebuahmedia memperlakukan fakta tertentu. (Nugroho, 1999;8)Subjek penelitian ini adalah pemberitaan pada harian Kompas tentang pelaksanaan ujiannasional 2013 pada periode tanggal 13 April – 15 Mei 2013 yang terdiri sebanyak 10 berita yangdijadikan sebagai headline.Pengumpulan serta analisis data untuk analisis framing ini dilakukan secara langsungdengan mengidentifikasi wacana berita pada harian Kompas mengenai pemberitaan ujiannasional 2013 yang kemudian dianalis dengan menggunakan perangkat framing dari Robert N.Entmant. Entmant menekankan pada empat perangkat framing (Eriyanto, 2004 : 189- 195) yaitu(1) Define Problems; (2) Diagnose Causes; (3) Make Moral Judgement; (4) TreatmentRecommendation3. Hasil PenelitianDalam tabel dibawah tercantum daftar berita yang telah diteliti. Berita-berita tersebut adalahsebagian berita yang terkait dengan berita mengenai ujian nasional 2013 yang dimuat dalamharian Kompas selama periode 13 April hingga 15 Mei 2013 yang terdiri sebanyak 10 beritayang dijadikan sebagai headline.Tabel 3.1Hasil Analisis Seleksi Isu 10 BeritaNoBerita Define Problem DiagnoseCausesMake MoralJudgementTreatmentRecommendation1 DitundaKamis, UNdibayangiKebocoran.(15 April 2013)Framing :Polabingkai ImpactPenekananmasalah :Manajemenpendidikan burukKinerjaKemdikbudyang tidakprofesionalTidakserentaknyaujian nasionalmerupakanpreseden burukdalampendidikannasionalPemerintahharus beranimengevaluasiapakah UNmemangdibutuhkanuntukmenentukankelulusan siswaatau seharusnyadipakai untukpemetaanpendidikan.2 PelaksanaanUjian NasionalKacau(16 April 2013)Framing : Polabingkai ImpactPenekananmasalah :Pelaksanaan UNkacauDistribusinaskah perwilayahterkendalaDapat merusakmotivasi dankonsentrasisiswaBerbagai upayadilakukan untukmendistribusikansoal ke beberapadaerah.3 Kami sepertiKelinciPercobaan(16 April 2013)Framing : Polabingkai HumanInterestPenekananmasalah : SiswaSMA sepertikelinci percobaanKarutmarutnyapenyelanggaraan ujiannasional tahuniniPemerintahdinilai perlumengambillangkah tegasuntukmengevaluasiUN agar siswatidak menjadikorban terusmenerusKemdikbudperlu mengkajiulang kebijakanpencetakannaskah soal UN4 Distribusi SoalBelum Tuntas(17 April 2013)Framing : Polabingkai ImpactPenekananmasalah :Sejumlahdaerah belummenerimapaket soalDistribusi soaltidak gampanguntuk sekolah– sekolah yangPresidenbersama-samadenganKemdikbud danDistribusi soalbelum tuntasberada dikepulauan.juga jajarantertinggiTNI/Polrimencari carabagaimana agarujian ini dapatdilakukandengan terbaik5 Ujian NasionalJalan Terus(18 April 2013)Framing : Polabingkai ImpactPenekananmasalah : Ujiannasional“gelombangkedua” jalanterus.Ketersediaanpaket soalmasih menjadipersoalan disejumlahdaerahUntukmengantisipasiagar tidak adalagiketerlambatanprosespercetakan,Kemdikbudmemutuskanuntukmengalihkantugaspercetakan danpengepakannaskah soalUN dari PTGhaliaIndonesiaPrinting.Hasil UNgelombangkedua akan tetapmemiliki bobotdan fungsi yangsama denganhasil UN diprovinsi lainnya6 Harap harapCemas SiswaBerkepanjangan(18 April 2013)Framing : Polabingkai HumanInterestPenekananmasalah : Karutmarutpelaksanaan UNmengusikkonsentrasi parasiswaPara siswatelahmempersiapkan diri secaraintensifsetahunbelakangan ini.ManajemenUN sendirimencerminkanburuknyakinerja jajaranKemdikbudPemerintahharus beranimengevaluasiapakah UNmemangdibutuhkanuntukmenentukankelulusan siswaatau seharusnyadipakai untukpemetaanpendidikan.7 Investigasi UN Framing : Pola Sejumlah UN gelombangInvestigasidi duaPersoalan(19 April 2013)bingkai ImpactPenekananmasalah :Distribusi soalbelum beres.daerah belummenerimapaket soal.kedua masaharus ditundalagiterhadapkekacauanpenyelenggaraanujian nasionaldifokuskan didua persoalan,yakni distribusisoal danpersoalan tender.8 KeabsahanUjian NasionalDiragukan(22 April 2013)Framing : Polabingkai ImpactPenekananmasalah :Keabsahan ujiannasionaldiragukan olehbanyak pihak.Banyakprosedurstandar yangdilanggar.UN kali initidakmenggambarkan prestasisiswa yangsebenarnya.Pemerintahharus beranibersikap tegas.9 Ujian NasionalTetap JadiSyarat(23 April 2013)Framing : Polabingkai ImpactPenekananmasalah : HasilUN tetap menjadisyarat masukPTNTerjadi banyakkekacauandalampelaksanaanUNKekacauan UNkali ini bukankesalahansiswa,sehingga akandibicarakanlagi soalpertimbangannilai UN untukmasuk PTNSiswa haruslulus UN terlebihdahulu untukbisa diterima diPTN.10 BPK SarankanCetak diProvinsi(26 April 2013)Framing : PolabingkaiInformationPenekananmasalah : Prosesdistribusi naskahsoal UNdidesentralisasikan.BPKmenyikapikekisruhanpencetakan dandistribusinaskah soalUNPencetakannaskah soal didaerah ataupundi pusat hanyamasalah cara.Prosespencetakan bisasaja dilakukan diprovinsi tetapiharus betul betuldapat dipercaya.4. PembahasanTerdapat 43 berita yang dimuat oleh harian Kompas terkait dengan pemberitaan mengenai ujiannasional 2013. 10 judul berita merupakan headline, 24 judul berita termasuk ke dalam artikelpendidikan dan kebudayaan, dan 8 judul lainnya berupa opini yang dikeluarkan oleh Kompasmengenai ujian nasional. Dengan intesitas pemberitaan yang cukup tinggi mengenai ujiannasional, penelitian ini difokuskan kepada 10 judul berita yang dijadikan sebagai headline olehKompas. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, dengan menggunakan perangkat framingEntman, dapat diketahui bagaimana sikap Kompas terhadap pemberitaan mengenai ujiannasional. Berikut penjabarannya :Define problem atau pendefinisian masalah. Dalam membahas mengenai pemberitaanujian nasional, 10 berita yang diturunkan oleh Kompas sebagai headline news didominasi olehframe dengan pola bingkai impact. Tercatat dari 10 berita yang diberitakan, ada 7 berita yangmenggunakan pola bingkai impact dengan 2 berita menekankan masalah pada distribusi soalyang belum tuntas, 2 berita menekankan masalah terhadap keabsahan ujian nasional, 2 beritamenekankan masalah terhadap pelaksanaan UN yang kacau, 1 berita menekankan terhadapmanajemen pendidikan buruk, dan 1 berita menekankan masalah terhadap pelaksanaan UN yangkacau. 2 berita lain menggunakan pola bingkai human interest dengan menekankan masalahterhadap kondisi psikologis yang dialami oleh para siswa yang mengalami penundaan UN. 1berita lain menggunakan pola bingkai information dengan menekankan masalah agar prosespendistribusian soal didesentralisasikan atau dikembalikan ke provinsi.Dari penjelasan di atas, temuan yang didapat oleh peneliti menjadi pembenaran asumsipenelitian di bab pertama, bahwa dalam setiap pemberitaannya Kompas menggunakan beberapapola bingkai. Dalam pemberitaannya mengenai ujian nasional, Kompas menggunakan dominasipola bimgkai impact. Kompas lebih menonjolkan aspek dampak yang terjadi diakibatkanpenundaan ujian nasional dibandingkan dengan aspek aspek lainnya. Berita adalah segala sesuatuyang berdampak luas. Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupanmasyarakat. (Sumadiria, 2008 : 82).Dengan dampak-dampak yang ditampilkan oleh Kompas mengenai penundaan ujiannasional, seolah-olah mengajak para pembaca Kompas untuk mempertanyakan fungsi dan tujuandari ujian nasional itu sendiri, apakah memang masih bermanfaat untuk dijadikan sebagai tolakukur penentuan nasib kelulusan para siswa.Masalah terjadi disebabkan karena distribusi soal yang belum beres di sejumlah daerahsehingga berbagai kekacauan terjadi. Dengan berbagai kekacauan dan prosedur yang dilanggar,tentu saja keabsahan pada hasil UN tahun ini dipertanyakan apakah memang sesuai untukdijadikan sebagai syarat masuk PTN. Terlepas dari itu semua, manajamen UN sendirimencerminkan bahwa manajemen pendidikan di Indonesia masih buruk. Ujian nasional telahdiselenggarakan dari tahun ke tahun. Dengan alokasi anggaran UN lebih dari Rp 500 miliar,tentu saja seharusnya persiapan dan pelaksanaan UN di tingkat pusat terus membaik.Diagnose Causes atau memperkirakan penyebab masalah. Dalam memberitakan ujiannasional 2013, Kompas menyoroti distribusi naskah soal yang terkendala sebagai penyebabutama dari kekacauan ujian nasional kali ini. Tercatat dari 10 berita yang diturunkan olehKompas sebagai headline news, 5 berita menyoroti kekacauan yang terjadi pada UN tahun ini,sehingga keabsahan UN masih dipertanyakan dan juga membuat konsentrasi para siswa menjaditerusik, 4 berita menyoroti bagaimana distribusi naskah soal yang terkendala, dan bagaimanaketersedian paket soal masih menjadi persoalan di sejumlah daerah, 1 berita menyoroti kinerjaKemdikbud yang tidak profesional.Dalam pemberitaannya Kompas menyoroti berbagai permasalahan terjadi disebabkankarena distribusi naskah soal yang terkendala di sejumlah daerah. Terlepas dari itu, manajemenUN itu sendiri mencerminkan buruknya kinerja jajaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,karena mengurus pendistribusian naskah soal saja tidak beres.Make Moral Judgement atau evaluasi moral. Menanggapi kekacauan yang terjadi akibatujian nasional, ada tiga evaluasi moral yang diberikan oleh Kompas, yaitu :Pertama, Pemerintah dinilai perlu untuk mengambil langkah tegas untuk mengevaluasiUN agar siswa tidak terus menerus menjadi korban. Kedua, untuk mengantisipasi agar tidak adalagi keterlambatan proses pencetakan naskah soal, sebaiknya Kemdikbud mengembalikan prosesdistribusi naskah soal lagi ke provinsi, atau didesentralisasikan. Ketiga, kekacauan UN kali inimembuat UN tidak menggambarkan prestasi siswa yang sebenarnya, sehingga tidak tepat untukdijadikan pertimbangan nilai untuk masuk PTN.Treatment Recommendation atau menentukan penyelesaian. Kompas memberikan empatrekomendasi yang bisa dilakukan dalam pemberitaan mengenai kacaunya pelaksanaan UN tahunini :Pertama, Pemerintah harus berani mengevaluasi apakah UN memang dibutuhkan untukmenentukan kelulusan siswa atau seharusnya dipakai untuk pemetaan pendidikan. Kedua,berbagai upaya telah dilakukan oleh Kemdikbud untuk mendistribusikan soal ke berbagai daerah,salah satunya dengan mengajak jajaran tinggi TNI/POLRI. Ketiga, hasil UN gelombang keduaakan tetap memiliki bobot dan fungsi yang sama dengan hasil UN di provinsi lainnya. Keempat,siswa harus lulus UN terlebih dahulu untuk bisa diterima di PTN berapapun nilainya.Jika dilihat dari pemberitaan yang dimunculkan, Kompas mencoba mengarahkan opinipublik agar mendesak pemerintah untuk mengevaluasi UN, apakah memang dibutuhkan untukmenentukan kelulusan siswa atau hanya dipakai untuk pemetaan pendidikan. Seperti yangdikatakan Wiryanto, adanya istilah “the powerfull effect”, bahwa media memiliki suatu kekutandalam membentuk satu pikiran atau persepsi melalui terpaan media atau media exposure. Hal inibertujuan agar publik yang memanfaatkan media (baik cetak maupun elektronik) menjaditerpengaruh oleh pemberitaan media. (Wiryanto: 2005, 58).Kompas dalam pemberitaannya, memfokuskan masalah pada distribusi soal yang tidaktuntas. Secara tidak langsung, Kompas ingin menyampaikan bahwa kinerja Kemdikbud tidakprofesional dan juga masih buruknya manajemen pendidikan di Indonesia. Hal ini sesuai denganstrategi pembahasan yang dilakukan Kompas ketika berusaha mengupas sebuah masalah sensitifyang berkembang di tengah masyarakat dengan menggunakan model jalan tengah (MJT), yaitumenggugat secara tidak langsung: mengkritik tapi disampaikan secara santun, terkesan berputarputardan mengaburkan pesan yang hendak disampaikan.Tidak lupa dalam setiap pemberitaanya mengenai ujian naisonal, Kompas berbekaldengan tagline “Amanat Hati Nurani Rakyat” juga menyertakan berbagai dampak psikologisyang dirasakan oleh para siswa yang mengalami penundaan ujian nasional. Seperti yang dimuatdalam Kompas pada tanggal 16 April 2013 dan 18 April 2013 dengan judul berita “Kami sepertiKelinci Percobaan” dan “Harap-harap Cemas Siswa Berkepanjangan”. Dalam kedua beritatersebut ditampilkan bahwa seolah-olah siswa menjadi korban terus menerus sehinggapemerintah dinilai perlu mengambil langkah tegas untuk mengevaluasi UN. Hal ini sesuaidengan visi humanisme transdental, Kompas menempatkan kemanusiaan sebagai nilai tertinggi,mengarahkan fokus perhatian dan tujuan pada nilai-nilai yang transeden atau mengatasikepentingan kelompok. Oleh karena itu, pemberitaan Kompas yang kritis mengupas masalahmasalahyang ada dalam masyarakat serta cenderung berpihak kepada rakyat.5. PenutupSetelah terselesaikannya penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat ditarik dalam pemberitaanmengenai ujian nasional adalah Kompas membuat penonjolan terhadap dampak-dampak yangterjadi akibat penundaan ujian nasional. Hal ini terlihat dari digunakannya dominasi pola bingkaiImpact, yang lebih ditonjolkan dalam headline yang dimunculkan oleh Kompas mengenai ujiannasional. Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Ujian nasional kali ini menimbulkandampak besar dalam kehidupan masyarakat, terutama untuk para siswa. Dengan dampak yangditimbulkan karena penundaannya, ujian nasional kali ini dianggap penting dan layak dijadikanberita. Selain itu, dalam pemberitannya mengenai ujian nasional, Kompas juga menggunakanpola bingkai Human Interest dan Information.Kompas mencoba mengkontruksi bahwa penundaan ujian nasional yang terjadi,menunjukkan manajemen pendidikan di Indonesia masih buruk. Dengan berbagai permasalahanyang terjadi dalam ujian nasional yang merupakan agenda nasional tahunan yangdiselenggarakan oleh pemerintah, mencerminkan juga bahwa kinerja Kemdikbud tidakprofesional.Dalam pemberitaannya, Kompas tidak hanya menampilkan mengenai kekacauan yangterjadi pada ujian nasional, tetapi juga menampilkan dampak dampak psikologis pada siswa yangmengalami penundaan ujian nasional. Ditampilkan bahwa seolah-olah siswa menjadi korbanterus menerus sehingga pemerintah dinilai perlu mengambil langkah tegas untuk mengevaluasiUN. Hal tersebut juga terkait dengan visi humanisme transendentalnya yang mengutamankanhumanitas dan “Amanat Hati Nurani Rakyat” sehingga Kompas mengemban tugas mulia untukmenyampaikan apa yang dirasakan oleh masyarakat.DAFTAR PUSTAKAAgus, Salim. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta : Tiara WacanaArdianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. (2007). Komunikasi Massa : Suatu Pengantar.Bandung : Simbiosa Rekatama Media.Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media GroupBungin, Burhan, (2008). Konstruksi Sosial Media Massa : Kekuatan Pengaruh Media Massa,Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen Serta Kritik terhadap PETER L. BERGER &THOMAS LUCKMANN. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.Chaer, Abdul. (2010). Bahasa Jurnalistik. Jakarta : Rineke CiptaDewabrata, AM. (2004). Kalimat Jurnalistik : Panduan Mencermati Penulisan Berita. Jakarta :KompasDenzin, Norman K., dan Yvonna S. Lincoln. (2009). Handbook of Qualitative Research.Diterjemahkan oleh Dariyanto dkk dengan judul Handbook of Qualitative Research.Yogyakarta: Pustaka PelajarEffendi, Onong Uchjana. (1993). Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung : RemajaRosdakaryaEriyanto. (2003). Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta : PT. LKiSYogyakarta.Eriyanto. (2003). Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta : PT.LKiS Yogyakarta.Ishwara, Luwi. (2011). Jurnalisme Dasar. Jakarta : KompasHamad, Ibnu. (2004). Kontruksi Realitas Politik Dalam Media Massa : Sebuah CriticalDiscourse Analysis Terhadap Berita-Berita Politik. Jakarta : GranitKusumaningrat, Hikmat. (2005). Jurnalistik : Teori dan Praktik. Bandung : Remaja Rosdakarya.Moleong, J. Lexy. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja RosdakaryaMulyana, Dedy. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Komunikasi danIlmu Sosial Lainnya). Bandung : Remaja RosdakaryaMulyana, Dedy. (2007). Analisis Framing : Kontruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta.LKiS Pelangi AksaraNurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT Raja Grafindo PersadaRahardi, Kunjana. (2011). Bahasa Jurnalistik : Pedoman Kebahasan untuk Mahasiswa, Jurnalis,dan Umum. Bogor : Penerbit Ghalia IndonesiaRolnicky, Tom E, C. Dow Tate, Sherri A. Taylor. (2008). Pengantar Dasar Jurnalisme(Scholastic Journalism). Jakarta : Kencana.Santoso, FA. (2010). Sejarah, Organisasi dan Visi Misi Kompas. Pusat Informasi KompasShahab, A.A. (2008). Cara Mudah Menjadi Jurnalis. Jakarta : Diwan PublishingSudibyo, Agus. (2006). Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta : LKiS Yogyakarta.Suhandang, Kustadi. (2010). Pengantar Jurnalistik : Seputar Organisasi, Produk, dan KodeEtik. Bandung : NuansaSumadiria, Haris. (2006). Jurnalistik Indonesia : Menulis Berita dan Feature. Bandung : RemajaRosdakaryaSobur, Alex. (2009). Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik, dan Analisi Framing. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.Sobur, Alex. (2004). Analisis Teks Media. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.Tilaar, H.A.R. (2009). Kekuasaan dan Pendidikan : Manajemen Pendidikan Nasional dalamPusaran Kekuasaan. Jakarta : Rineke CiptaTamburaka, Apriadi. (2012). Agenda Setting Media Massa. Jakarta : RajaGrafindo, PersadaWiryanto. (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta : PT. GrasindoZaenuddin, HM. (2011). The Journalist : Bacaan Wajib Wartawan, Redaktur, Editor, dan ParaMahasiswa Jurnalistik. Bandung : Simbiosa Rekatama MediaSumber dari internet :Hemas, GKR. (2013). Ujian Nasional Tidak Mendidik. Dalamhttp://www.tempo.co/read/kolom/2013/04/24/694/Ujian-Nasional-Tidak-Mendidik diunduh padatanggal 20 Mei 2013 pukul 17.30Purwoko. (2013). Apakah UN (Ujian Nasional) Harus Tetap Diadakan? Dalam http://alumniits.blogspot.jp/2013/04/apakah-un-ujian-nasional-harus-tetap.html diunduh pada tanggal 20 Mei2013 pukul 18.30
机译:ANALYSIS FAMBERITAMEN MENGENAIUJIAN NASIONAL 2013 DI HARIAN KOMPASRani Rakhmaputri WirantoD2C009095Jurusan Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu PolitikUniversitas Diponegoro SemarangABSTRACT举行全国考试是同步整个印度尼西亚教育水平的一种方式。然而,这永远是一个争论,永远不会结束。许多人说,今年是最糟糕的国家考试,因为考试本身没有同时进行。这个问题引起了人们对国家考试的重要性的许多看法。Kompas以此为标题。每种媒体都有其独特之处,彼此之间有区别。这一特点使得每家报纸都有不同的新闻撰写方式。 Kompaschose将新闻重点放在人们对国家考试的看法上。本研究使用了由RobertN Entman开发的具有framin分析方法的描述性方法。这项研究的目的是分析Kompas编写新闻的方式,并弄清为何Kompas撰写新闻的背景。这项研究表明,Kompas专注于延迟国家考试的影响。从影响框架可以看出,Kompas使用并利用了人类兴趣和​​信息框架进行分析。Kompas试图将印度尼西亚教育管理的混乱描述为国家考试延误的原因。每次国家考试中发生的每一个问题都仅表明教育部不能专业地开展工作。Kompas还显示了国家考试延误对学生的影响。每个因国家考试延误而发生的学生,都会遭受心理伤害。每个利益相关者都必须意识到,国家考试中发生的每个问题都会给学生带来压力。关键字:国家测试,Kompas,框架ABSTRAKSIIdealita ujian nasional dilaksanakan untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan diwilayah印度尼西亚。 Akan Tetapi,Pelaksanaan Ujian nasional sendiri,selalu menuai kontroversi dari tahunke tahun。 Pada tahun ini,印度尼西亚印度尼西亚印度尼西亚印度尼西亚印度尼西亚印度尼西亚印度尼西亚。媒体新闻媒体报道,印度媒体报道了印度新闻联播,印度新闻联播,印度新闻联播,泰国新闻联播,印度新闻联播,印度新闻联播,印度新闻联播,印度新闻联播,印度新闻联播,印度新闻联播。 Institusi media massa memiliki karakteristik atau kepribadian,begitu juga dengan harianKompas。 Karakteristik inilah yang mendorong setiap institusi media massa melahirkan kebijakan redaksiyang berbeda。 Pemberitaan mengenai ujian nasional di koran印度尼西亚的Kompas memberikan gambaran tersendirimengenai ujian nasional di Indonesia。 Bagaimana ujian nasional diberitakan,Nantinya akanmempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap ujian nasional itu send.Tipe penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metodeanálisisframing yangdikembangkan oleh Robert N.Entman。 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembingkaian harianKompas tentang pemberitaan mengenai pelaksanaan ujian nasional 2013 dan juga memahami latarbelakang pembingkaian tersebut。 Hal ini terlihat dari digunakannya dominasi polabingkai Impact,杨·勒比·迪通佐尔坎·达兰标题。 Selain itu,Dalam pemberitannya mengenai ujiannasional,Kompas juga menggunakan pola bingkai人类利益和信息。Kompasmencoba membentuk kontruksi bahwa penundaan ujian nasional yang terjadi,menunjukkan bahuk sebenarnya manajemen pendidikan。 Dengan berbagaipermasalahan阳terjadi寻找及体验ujian阵阳merupakan议程阵tahunan yangdiselenggarakan奥莱pemerintah,mencerminkan juga bahwa kinerja Kemdikbud tidak profesional.Dalam pemberitaannya,罗盘juga tidak汉雅menampilkan mengenai kekacauan阳terjadipada ujian阵,tetapi juga menampilkan dampak dampak psikologis PADA siswa阳mengalamipenundaan ujian鼻Ditampilkan bahwa seolah-olah siswa menjadi korban terus menerus sehinggapemerintah dinilai perlu mengambil langkah tegas untuk mengevaluasi UN。 Hal tersebut juga terkaitdengan visi人文主义跨文化人称“ Amanat Hati NuraniRakyat”和“ singingga Kompas mengemban tugas mulia untuk menyampaikan apa yang dirasakan olehmasyarakat”关键词。 PendahuluanUjian nasial yang diadakan setiap tahun,bai di tingkat SD,SLTP,而高中则旨在提高印度尼西亚所有地区的教育质量。在此期间,印度尼西亚各地的教育质量是不一样的。 Jawatidak岛上的教育质量与巴布亚岛上的教育质量相同。随着国家考试的实施,人们期望能够了解每个地区的教育质量,从而使政府能够克服一个地区与其他地区之间的教育质量差异,但实际上,旨在达到学生能力水平的国家考试实际上会带来各种问题。联合国(国家考试)总是引起很多争议。许多党派认为,出于各种原因不需要进行国家考试,每年的国家考试(UN)总是很忙,从准备各种补习班的学生开始,为父母准备材料以支持参加者的家长,为学校准备了各种问题,通过联合国的审判,政府通过提供联合国的主题,为社区提供非常重要的毕业要求/条件。除了问题外,联合国的执行还以集体作弊为特征,这在教育界是非常不道德的,特别是对于仍是儿童的学生而言。考场中的参与者。具有相同难度的20套不同的问题,因此学生无法作弊,因为每个学生都在处理不同的问题。但是显然,当印刷公司无法及时分发联合国问题时,这一突破带来了新的问题。计划于4月15日在印度尼西亚同时举行的SMA / SMK / MA / SMALB级别的2013年国家考试的实施由于在印度尼西亚11个省中的问题分发较晚而陷入混乱。仅在4月14日实施UNyaitu的前一天才通知延迟宣布。新的联合国将于4月18日,19日,22日和23日在延误的11个省举行。这当然引起了各方的评论,而且这是联合国在印度尼西亚实施行政事务的第一件事。这不仅是延误了联合国这次问题的问题.2013年联合国在许多地区的SMA / SMK / MA / SMALB实施也遇到了混乱。发生各种技术错误,导致各种问题。从联合国答卷纸质量差,交换问题包,缺乏手稿和联合国答卷纸开始,到开始向联合国投诉站报告或通过社交媒体披露的欺诈迹象。这种情况似乎改善了今年联合国执行的混乱状况。因此,媒体以该新闻为标题并不奇怪,当联合国宣布退出高中阶段的公告时,所有媒体立即将其报道,并作为新闻标题。大众传播媒介是一种传播信息和信息的手段,公众可以广泛使用,除此之外,大众传播媒介不仅提供信息和娱乐,还向公众提供知识,从而思考和分析事物的过程得以发展,并最终形成了形成公共政策的社会框架。这就是这些元素所执行的过程的隐含意义,这是媒体在社区中重建社会现实的方式的一部分(Tamburaka,2012:84),在大约一个月的时间内,即4月13日至5月15日,有关考试的新闻关于国家问题,在Kompas,Suara Merdeka和《人民主权》这三份报纸中进行了讨论。下表更清楚地显示了Kompas,Suara Merdeka(人民主权)在4月13日至2013年5月15日举行的全国考试的各种新闻:表格1.1 Suara Merdeka,Kompas和Kedaulatan Rakyat 4月13日的新闻类型比较-2013年5月15日。各种新闻媒体Suwak Merdeka Kompas Kedaulatan Rakyat头条新闻7标题10标题7标题文章23标题24标题24标题Opini 5标题8标题6标题人数35标题43标题37标题在其报道中,Kompas一直在努力将自己定位为客观和独立的国家报纸因此在宣讲活动时要谨慎。大众传媒机构具有特点或个性以及Kompas日。这些特征促使每个大众传媒机构产生不同的编辑政策。 Kompasm报纸上对国家考试的报道单独提供了对印度尼西亚国家考试的描述。考试如何报告,将在以后影响人们对考试的看法。研究方法本研究采用描述性定性方法,研究人员将使用框架分析方法绘制Kompas每天进行的与国家考试报告相关的报告框架。框架分析试图捕捉与媒体方向如何对待某些事实有关的报告形式。 (Nugroho,1999; 8)本研究的主题是在Kompas上每日发布有关2013年国家考试在2013年4月13日至5月15日进行的新闻,其中包括10条新闻作为标题,该框架分析的数据收集和分析通过识别话语直接进行。关于Kompas日报的2013年全国考试报道新闻,然后使用Robert N. Entnt的取景工具进行了分析。 Entmant强调了四个框架设备(Eriyanto,2004:189-195),即(1)定义问题; (2)诊断原因; (三)做出道德判断; (4)治疗建议3。研究结果下表列出了已检查的新闻。该新闻是与2013年4月13日至5月15日期间在Kompas每日发布的2013年国家考试新闻相关的新闻的一部分,该新闻由十条新闻作为头条新闻表3.1问题选择的分析结果10条新闻没有新闻定义问题诊断原因使道德判断管理报告修订版1周四延迟,UNData 3.1条问题选择的分析结果10新闻无新闻定义问题诊断日(2013 4月15日)成帧:Polabingkai ImpactPenekananmasalah:Manajemenpendidikan burukKinerjaKemdikbudyang tidakprofesionalTidakserentaknyaujian nasionalmerupakanpreseden burukdalampendidikannasionalPemerintahharus beranimengevaluasiapakah UNmemangdibutuhkanuntukmenentukankelulusan siswaatau seharusnyadipakai untukpemetaanpendidikan.2 PelaksanaanUjian NasionalKacau(2013年4月16日)成帧:Polabingkai ImpactPenekananmasalah:实现UNkacauDistribusinaskah perwilayahterkendalaDapat merusakmotivasi dankonsentrasisiswaBerbagai upayadilakukan untukmendistribusikansoal到beberapadaerah.3我们š epertiKelinciPercobaan(2013年4月16日)成帧:Polabingkai HumanInterestPenekananmasalah:SiswaSMA sepertikelinci percobaanKarutmarutnyapenyelanggaraan ujiannasional tahuniniPemerintahdinilai perlumengambillangkah tegasuntukmengevaluasiUN所以siswatidak menjadikorban terusmenerusKemdikbudperlu kebijakanpencetakannaskah•来自UN4约完成(2013年4月17日)成帧SoalBelum分布:Polabingkai ImpactPenekananmasalah:Sejumlahdaerah belummenerimapaket soalDistribusi soaltidak gampanguntuk学校yangPresidenbersama,samadenganKemdikbud而且问题的分配尚未在各岛上完成。印尼国家警察/警察的最高级别也在寻找不参加考试就能使这项考试更好的方法5 ugaspercetakan danpengepakannaskah PTGhaliaIndonesiaPrinting.Hasil UNgelombangkedua的soalUN将tetapmemiliki bobotdan联合国denganhasil yangsama功能diprovinsi lainnya6请harapCemas SiswaBerkepanjangan(2013年4月18日)成帧:Polabingkai HumanInterestPenekananmasalah:Karutmarutpelaksanaan UNmengusikkonsentrasi parasiswaPara自siswatelahmempersiapkan secaraintensifsetahunbelakangan ini.ManajemenUN sendirimencerminkanburuknyakinerja jajaranKemdikbudPemerintahharus beranimengevaluasiapakah UNmemangdibutuhkanuntukmenentukankelulusan siswaatau seharusnyadipakai untukpemetaanpendidikan.7联合国调查框架:两次问题的联合国调查模式(2013年4月19日)影响框架问题的解决:问题的分配尚未解决。区域尚未收到问题包。如果在实施国家测试时出现混乱,则必须推迟两个问题,重点是两个问题,即问题的分布和招标的问题。条约问题:国家考试的有效性受到许多方面的怀疑,违反了许多标准程序,这一次并不能说明学生的实际身份。,因此我将再次讨论联合国分数进入PTN的考虑,学生必须事先通过联合国才能被PTN录取10 BPK建议在该省印刷(2013年4月26日) 4讨论Kompas日报发布了43条与2013年全国考试新闻相关的新闻,其中10个新闻标题为头条新闻,教育和文化文物中包含24个新闻标题,Kompasmengenai对全国考试发表意见的形式为其他8个标题。由于国家考试的报告强度很高,因此本研究着重于Kompas用作标题的10个标题。如前所述,通过使用FramingEntman工具,可以看出Kompas对举报国家考试的态度。以下说明:定义问题或定义问题。在讨论国家新闻报道时,由Kompas披露为头条新闻的10条新闻故事以具有影响框架模式的框架为主导。从报告的10条新闻中记录下来,有7条新闻使用影响力框架,其中2条新闻强调未完成问题的分布问题,2条新闻强调国家考试的有效性问题,2条强调联合国实施混乱的问题,1条新闻强调教育管理不善,一则新闻强调实施联合国混乱的问题。另外2个新闻则通过强调经历联合国延误的学生所遇到的心理状况问题来使用人类利益框架模式。另一个故事使用框架信息模式,强调问题分配过程分散或返回给省的问题。根据以上解释,研究人员获得的发现证明了第一章中的研究假设是正确的,即每个报告中的Kompas都使用几种框架模式。在报告全国考试时,Kompas使用了bimgkai影响模式的优势。与其他方面相比,Kompas更加着重于国家考试延误所带来的影响。新闻具有广泛的影响力。偶发事件对人们的生活影响不大。 (Sumadiria,2008:82)。鉴于Kompas对推迟国家考试的影响,似乎邀请Kompas的读者质疑国家考试本身的功能和目的,作为确定学生毕业命运的基准还是有用的由于未解决的问题在许多区域中的分布而出现问题,从而导致各种混乱。当然,由于各种混乱和程序被违反,今年联合国结果的有效性是否值得质疑是否可以用作进入PTN的先决条件。除此之外,联合国本身的管理反映出印度尼西亚的教育管理仍然很差。全国考试每年举行一次。联合国的预算拨款超过5,000亿印尼盾,当然,中央一级国家考试的准备和实施应该会继续改善,诊断原因或估计问题的原因。在报告2013年全国考试时,Kompas强调了受约束的脚本问题的分布,这是这次全国考试混乱的主要原因。从Kompas作为头条新闻披露的10条新闻中,有5条新闻突出显示了今年联合国发生的混乱情况,因此联合国的有效性仍然受到质疑,也使学生变得集中注意力成为音乐.4条新闻突出显示了受约束的问题脚本的分布方式以及问题包如何仍然可用。在许多地区已经成为一个问题,有1条新闻强调了教育和文化部的不专业表现,在Kompas的报道中强调了由于问题文本在许多地区的分布而引起的各种问题。除此之外,管理本身反映出教育和文化部的业绩不佳,因为照顾问题脚本的分配是不正确的,因此要进行道德判断或道德评估。针对在全国性演讲中发生的混乱,Kompas进行了三项道德评估,分别是:首先,政府被认为有必要采取坚定措施评估学生,以使学生不会继续成为受害者。其次,为避免问题脚本打印过程中的延误,教育和文化部应将问题脚本分发过程再次返回各省。或分散。第三,这次国家考试的混乱使国家考试不能反映学生的实际成绩,因此不宜对进入PTN的价值作出判断,治疗建议或确定完成。孔帕斯(Kompas)在报告今年联合国执行工作的中断时提出了四项建议:第一,政府必须有勇气评估是否真的需要联合国来确定学生的毕业或应该用于联合国的教育制图。其次,教育和文化部已做出各种努力将问题分发到各个地区,其中之一就是邀请了TNI / POLRI的高层。第三,第二波联合国的结果仍将具有与其他省份联合国的结果相同的权重和作用。第四,学生必须首先通过国家考试才能获得PTN的录取,无论其价值如何。从报告中可以看出,Kompas试图引导公众舆论敦促政府评估国家考试,这是否真的需要确定学生的毕业率,或者仅用于教育制图。正如Wiryanto所说,“强大的影响”一词是指媒体具有通过媒体曝光或媒体曝光形成思想或观念的力量。旨在使利用媒体(印刷和电子媒体)的公众受到媒体报道的影响。 (Wiryanto:2005,58)。Kompas在其报告中将问题集中在未完成问题的分布上。间接地,Kompas希望说,教育和文化部的表现不专业,而且印度尼西亚的教育管理不善。这与Kompas尝试使用中间方式模型(MJT)探索社区中发展的敏感问题时所采用的讨论策略相一致,该中间方法间接地提出了批评:批评但礼貌地表达,似乎在四处走动并掩盖了要传达的信息。关于国家考试的新闻,以“人民良心的任务”为标语的Kompas也包含了推迟国家考试的学生所受到的各种心理影响。分别于2013年4月16日和2013年4月18日在Kompas上发布,标题为“我们喜欢试用细节”和“希望长期焦虑的学生”。在第二份声明中,表明学生好像一直是受害者,因此政府被认为需要采取决定性的步骤来评估联合国。这与超越性人类主义的愿景是一致的,Kompas将人类视为最高价值,将注意力和目标的重点转移到了超越或克服群体利益的价值观上。因此,Kompas报告严格审查了社会中存在的问题,并倾向于与人民站在一边。结论在完成本研究之后,可以在报告有关国家考试的过程中得出的结论是,Kompas证明了由于推迟国家考试而产生的影响。这可以从使用假句框模式中看出,这在Kompas在国家考试中的头条新闻中更加突出。新闻具有广泛的影响力。这次的国家考试对人们的生活有很大的影响,特别是对学生而言。由于延误带来的影响,这次的国家考试被认为很重要,值得一提。此外,Kompas在其关于国家考试的报告中还使用了“人类兴趣和​​信息”框架,Kompas试图证明推迟了国家考试,这表明印度尼西亚的教育管理水平仍然很差。由于政府每年都会将国家考试作为一项全国性的日程进行各种考试,这也反映出教育和文化部的表现不专业。在其报告中,Kompas不仅显示了国家考试中出现的混乱情况,而且还显示了心理影响对经历延误的学生的影响。结果表明,学生似乎一直是受害者,因此政府被认为需要采取坚定的措施来评估联合国。这也与捍卫人类的超然人道主义的愿景和“人民良心的使命”有关,因此,康帕斯具有传达人民的感动的崇高职责。 2006。社会研究的理论和范式。日惹:Tiara Wacana Ardianto,Elvinaro和Lukiati Komala Erdinaya。 (2007)。大众传播:简介万隆:共生Rekatama Media,邦汉,布汉。 (2006)。传播社会学。雅加达:肯坎纳·普雷纳达媒体集团,邦恩,布尔汉(2008)。大众媒体社会建设:大众媒体,电视广告和消费者决策的影响力以及对PETER L. BERGER和THOMAS LUCKMANN的批评。雅加达:肯卡纳·普雷纳达媒体集团,阿卜杜勒·查尔。 (2010)。新闻语言。雅加达:Rineke CiptaDewabrata,AM。 (2004)。新闻句子:新闻写作观察指南。雅加达:KompasDenzin,Norman K.和Yvonna S. Lincoln。 (2009)。定性研究手册,由Dariyanto等人翻译,标题为“定性研究手册”,日惹:学生图书馆Eleendi,Onong Uchjana。 (1993)。传播学:理论与实践。万隆:青少年RosdakaryaEriyanto。 (2003)。话语分析:媒体文本分析简介。日惹:PT。 LKiSYogyakarta.Eriyanto。 (2003)。框架分析:建设,意识形态和媒体政治。日惹:PT。LKS日惹,卢威(Ishwara)。 (2011)。基本新闻学。雅加达:KompasHamad,伊布努。 (2004)。大众传媒政治现实的建构:对政治新闻的批评话语分析。雅加达:花岗岩Kisumaningrat,智慧。 (2005)。新闻学:理论与实践。万隆:青年Rosdakarya.Moleong,J.Lexy。 (2010)。定性研究方法。万隆:PT Remaja RosdakaryaMulyana,Dedy。 (2001)。定性研究方法论(传播学和其他社会科学的新范式)。万隆:Rosdakarya少年Mulyana,Dedy。 (2007)。框架分析:建设,意识形态和媒体政治。日惹LKiS Pelangi AksaraNurudin。 (2007)。大众传播导论。雅加达:PT Raja Grafindo Persada Rahardi,昆贾纳。 (2011)。语言新闻:针对学生,新闻工作者和一般人士的指南。茂物:印度尼西亚加利娅出版社罗尼(Rolnicky),汤姆(Tom E),陶特(C. Dow Tate),谢里·泰勒(Sherri A. Taylor)。 (2008)。基本新闻学(学术新闻学)简介。雅加达:肯卡纳(美国),桑托索。 (2010)。 Kompas的历史,组织和愿景使命。 KompasShahab信息中心(2008)。成为记者的简便方法。雅加达:阿古斯Diwan Publishing Sudibyo。 (2006)。媒体政治与话语斗争。日惹:日惹LKiS,苏珊堂,库斯塔迪。 (2010)。新闻学导论:关于组织,产品和道德守则。万隆:哈里斯的努南萨·苏马迪里亚(2006)。印尼新闻业:撰写新闻和专题报道。万隆:RosdakaryaSobur,Alex。 (2009)。媒体文本分析:话语分析,语义分析和框架分析简介。万隆:PT Remaja Rosdakarya.Sobur,Alex。 (2004)。媒体文本分析。万隆:PT Remaja Rosdakarya.Tilaar,H.A.R. (2009)。权力与教育:权力枢纽中的国民教育管理。雅加达:Rineke CiptaTamburaka,阿普里亚迪。 (2012)。大众传媒设置议程。雅加达:RajaGrafindo,Persada Wiryanto。 (2000)。大众传播理论。雅加达:PT。格拉辛多·扎努丁(HM) (2011)。新闻记者:新闻记者,编辑,编辑和新闻专业学生的必读。万隆:Simbiosa Rekatama互联网上的媒体来源:GKR,赫马斯。 (2013)。全国考试不教育。 Inhttp://www.tempo.co/read/column/2013/04/24/694/National-National-No-Educate将于2013年5月20日在17.30Purwoko处下载。 (2013)。是否必须举行全国考试(全国考试)?在http://alumniits.blogspot.jp/2013/04/apakah-un-ujian-nasional-harus-tapap.html中下载(2013年5月20日18:30)

著录项

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号